Penggunaan dan Pemeliharaan Optical Power Meter
1. Pengertian Optical Power Meter (OPM)
Optical Power Meter (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya optik (optical power) yang diterima dari kabel serat optik. OPM biasanya digunakan bersama Laser Source atau Light Source untuk mengukur redaman (loss) sinyal cahaya di dalam jaringan serat optik.
2. Fungsi Optical Power Meter
-
Mengukur daya optik dalam satuan dBm atau mW.
-
Menguji redaman (attenuation) pada kabel serat optik.
-
Memastikan bahwa daya sinyal dari perangkat pemancar (transmitter) masih dalam rentang normal yang dapat diterima oleh perangkat penerima (receiver).
-
Digunakan saat instalasi, pemeliharaan, dan troubleshooting jaringan FO.
3. Langkah-Langkah Penggunaan Optical Power Meter
A. Mengukur Daya Optik Langsung:
-
Hidupkan OPM.
-
Pilih panjang gelombang (wavelength) yang sesuai (biasanya 1310 nm, 1490 nm, atau 1550 nm).
-
Sambungkan kabel FO dari sumber optik (OLT, SFP, transceiver, dsb) ke port OPM.
-
OPM akan menampilkan nilai daya optik dalam dBm.
-
Nilai normal tergantung jenis perangkat, misalnya: -18 dBm sampai -28 dBm.
-
-
Catat hasil pengukuran atau simpan jika alat mendukung penyimpanan data.
B. Mengukur Redaman Kabel (dengan Light Source):
-
Sambungkan Light Source ke ujung pertama kabel serat optik.
-
Sambungkan OPM ke ujung lainnya.
-
Set kedua alat ke panjang gelombang yang sama.
-
OPM akan menampilkan nilai daya optik. Selisih dari daya awal (dari Light Source) ke daya akhir menunjukkan nilai redaman (loss).
-
Contoh: Output dari Light Source = 0 dBm → OPM membaca -3 dBm → redaman = 3 dB.
-
4. Pemeliharaan Optical Power Meter
A. Pemeliharaan Harian/Rutin:
-
Bersihkan konektor OPM secara rutin sebelum dan sesudah pemakaian menggunakan fiber optic cleaner.
-
Gunakan pelindung port saat tidak digunakan untuk menghindari debu masuk.
-
Simpan di tempat yang kering, bersih, dan terlindung dari benturan.
-
Kalibrasi berkala (biasanya setiap 1 atau 2 tahun) sesuai standar pabrikan.
-
Jangan biarkan terkena kelembaban tinggi atau suhu ekstrem.
B. Pengecekan Baterai:
-
Pastikan baterai tidak bocor.
-
Gunakan charger resmi bila menggunakan baterai isi ulang.
-
Matikan alat setelah selesai digunakan.
5. Tips Tambahan
-
Gunakan adaptor konektor yang sesuai dengan jenis konektor kabel (SC/UPC, SC/APC, LC, dsb).
-
Hindari menyentuh ujung konektor serat dengan tangan langsung.
-
Catat hasil pengukuran secara sistematis untuk mempermudah perbandingan dan analisis performa jaringan.
Komentar
Posting Komentar